DESCRIBE INGREDIENT PART 16
JAHE
Sumber : https://kabartani.com/manfaat-dan-khasiat-jahe-untuk-kesehatan.html
Jahe (Zingiber officinale), adalah tanaman rimpang yang sangat populer sebagai rempah-rempah dan bahan obat. Rimpangnya berbentuk jemari yang menggembung di ruas-ruas tengah. Rasa dominan pedas disebabkan senyawa keton bernama zingeron.
Jahe termasuk suku Zingiberaceae (temu-temuan). Nama ilmiah jahe diberikan oleh William Roxburgh dari kata Yunanizingiberi, dari Bahasa sanskerta, singaberi.
· Sejara Jahe
Sejarah Singkat Tanaman Jahe - Jahe merupakan tanaman obat berupa tumbuhan rumpun berbantang semu. Jahe beraal dari Asia Pasifik yang tersebar dari India sampai Cina. Oleh karena itu kedua bangsa ini disebut sebagai bangsa yang pertama kali memanfaatkan jahe terutama sebagai minuman, bumbu masak dan obat-obatan tradisional.
Jahe termasuk tumbuhan dalam suku temu-temuan, nama ilmiah untuk jahe adalah Zingiber officinale dan merupakan sefamili dengan temuan lainnya seperti, temu lawak nama latinnya Cucuma xanthorrizla, juga kunyit dengan nama latin Cucuma domestika. Didaerah indonesia jahe memiliki nama yang berbeda antara lain halia (Aceh), bahing (batak Karo), Jahi (Lampung), jahe (sunda), jae (jawa dan bali).
· Ciri Morfologis
Batang jahe merupakan batang semu dengan tinggi 30 hingga 100 cm. Akarnya berbentuk rimpang dengan daging akar berwarna kuning hingga kemerahan dengan bau menyengat. Daun menyirip dengan panjang 15 hingga 23 mm dan panjang 8 hingga 15 mm. Tangkai daun berbulu halus.
Bunga jahe tumbuh dari dalam tanah berbentuk bulat telur dengan panjang 3,5 hingga 5 cm dan lebar 1,5 hingga 1,75 cm. Gagang bunga bersisik sebanyak 5 hingga 7 buah. Bunga berwarna hijau kekuningan. Bibir bunga dan kepala putik ungu. Tangkai putik berjumlah dua.
· Macam-Macam Jenis Tanaman Jahe
Jahe ibagi menjadi tiga jenis berdasarkan ukuran, bentuk dan warna rimpangnya. Umumnya dikenal 3 varietas jahe, yaitu :
1. Jahe putih/kuning besar atau juga disebut Jahe gajah atau Jahe badak.Alasannya dikarnakan jenis jahe ini berimpang lebih besar dan gemuk, ruas rimpangnya lebih mengembung daripada varietas yang lainnya. Jenis jahe ini biasanya dikonsumsi baik saat berumur muda maupun berumur tua. Baik sebagai jahe segar maupun jahe olahan.
2. Jahe putih/kuning kecil atau disebut juga Jahe sunti atau Jahe emprit. Karna ruas jahe ini kecil, agak rata sampai aga sedikit mengembung. Jahe ini selalu dipanen setelah berumur tua. Kalau ditanya kenapa kok ndak dipanen waktu muda? Jujur saya juga kurang faham, mungkin saja rasanya akan kurang mantap jika dipanen muda. Penyeban rasa pedas pada jahe karna kandungan minyak atsirinya, dan jahe enis ini memiliki yang lebih banyak dari pada jenis jahe gajah, sehingga rasanya lebih pedas. Disamping seratnya tinggi, jahe ini cocok untuk ramuan obat-obatan.
· Gizi Jahe
Nama Bahan Makanan : Jahe
Nama Lain / Alternatif : -
Banyaknya Jahe yang diteliti (Food Weight) = 100 gr
Bagian Jahe yang dapat dikonsumsi (Bdd / Food Edible) = 97 %
Jumlah Kandungan Energi Jahe = 51 kkal
Jumlah Kandungan Protein Jahe = 1,5 gr
Jumlah Kandungan Lemak Jahe = 1 gr
Jumlah Kandungan Karbohidrat Jahe = 10,1 gr
Jumlah Kandungan Kalsium Jahe = 21 mg
Jumlah Kandungan Fosfor Jahe = 39 mg
Jumlah Kandungan Zat Besi Jahe = 2 mg
Jumlah Kandungan Vitamin A Jahe = 30 IU
Jumlah Kandungan Vitamin B1 Jahe = 0,02 mg
Jumlah Kandungan Vitamin C Jahe = 4 mg
Khasiat / Manfaat Jahe : - (Belum Tersedia)
Huruf Awal Nama Bahan Makanan : J
Sumber Informasi Gizi : Berbagai publikasi Kemobatan atau juga bisa untuk diekstrak .
3. Jahe merah rimpangnya berwarna merah dan lebih kecil daripada jahe putih kecil. Sama seperti jeha kecil, jahe merah selalu dipanen saat setelah tua dan juga memiliki kandungan minyak atsiri yang sama dengan jahe kecil, sehingga cocok untuk ramuan obat-
· Manfaat dan Khasiat Tanaman Jahe
Sobat tau apa aja manfaat dan khasiat tanaman jahe ? ternyata setelah saya membaca buku dan mengikuti pelatihan budidaya jahe, tumbuhan ini sangat bermanfaat untuk kita. Berikut ini beberpa ulasan tentang keuntungan tanaman jahe untuk manusia:
1. Jahe sebagai bumbu dapur seperti bumbu masak, pemberi aroma dan rasa pada makanan seperti roti, kue, biskuit dan kembang gula. Selain untuk pelengkap dapur rimpang jaeh juga dimanfaatkan untuk minuman segar yang menghangatkan tubuh dengan aroma dan rasa pedas yang khas.
2. Manfaat jahe adalah membantu proses pencernaan dalam tubuh kita, sebab jahe mengandung dua enzim yaitu protease dan lipase yang masing-masing bertugas mencerna protein dan lemak. Tak cuma itu kawan jahe juga digunakan untuk pengobatan kuno seperti, batuk, selesma, diare dan penyakit radang sendi tulang seperti artitis.
3. Khasiat minuman jahe untuk kesehatan sangat besar dalam mencegah penyakit seperti, stroke dan jantung yang disebabkan perdaran darah yang terumabat, geberol pada jahe bersifat antikougulan, yaitu mencegah penggumpalan darah. Geberol juga berfungsi untuk menurunkan kadar kolestrol.
4. Tumbuhan ini juga dapat menyembuhkan rematik , dengan cara sediakan 1 atau 2 rimpang jahe. Panaskan rimpang tersebut diatas api atau bara kemudian ditumbuk. Tempelkan tumbukan jahe pada bagian tubuh yang sakit rematik.
5. Luka lecet, ditikam benda tajam, jatuh, terkena duri serta gigitan ular dapat diatasing dengan rimpang jahe ini. Caranya rimpang jahe merah ditumbuk dan ditambahakan sedikit garam. Kemudian letakkan pada bagian yang terluka.
6. Dari penelitian-penelitian moderen tentang tumbuhan jahe.Hasil penelitian bahwa ekstrak jahe, baik dari jahe segar ataupun jage kering berkhasiat dalam mengatasi infeksi bakter, jamur , kejang, nyeri, luka, serta gangguan lambung, tumor, kram dan reaksi alergi.
Sumber : http://sejarahdanpenemuan.blogspot.co.id/2014/02/ejarah-tanaman-jahe.html
LADA
Lada, disebut juga Merica/Sahang, yang mempunyai nama Latin Piper Albi Linn adalah sebuah tanaman yang kaya akan kandungan kimia, seperti minyak lada, minyak lemak, juga pati. Lada bersifat sedikit pahit, pedas, hangat, dan antipiretik.Tanaman ini sudah mulai ditemukan dan dikenal sejak puluhan abad yang lalu. Pada umumnya orang-orang hanya mengenal lada putih dan lada hitam yang mana sering dimanfaatkan sebagai bumbu dapur. Tanaman ini merupakan salah satu komoditas perdagangan dunia dan lebih dari 80% hasil lada Indonesia diekspor ke negara luar. Selain itu, lada mempunyai sebutan The King of Spice (Raja Rempah-Rempah) yang mana kebutuhan lada di dunia tahun 2000 mencapai 280.000 ton. Lada adalah salah satu tanaman yang berkembang biak dengan biji, namun banyak para petani lebih memilih melakukan penyetekkan untuk mengembangkannya.Mereka memotong batangnya kira-kira dengan panjang 0,25-0,5 meter.
· Bagian-Bagian Tanaman Lada

Batang
Batang tanaman lada tumbuh merambat pada suatu tiang, terkadang juga menjalar di permukaan tanah.Panjang batang bisa mencapai 15 meter, namun dalam budi daya tanaman lada, biasanya batang akan dipotong dan hanya disisakan sekitar 275-300 centi meter. Bentuk batang pada tanaman lada adalah beruas-ruas seperti tanaman tebu dan panjang ruas bukunya berkisar 4–7 cm, hal ini tergantung pada tingkat kesuburan.Panjang ruas buku pada pangkal biasanya lebih pendek dibanding dengan ruas yang berada di pertengahan maupun ujung, sedang ukuran diameternya rata-rata berukuran 6–25 mm.
· Akar
Akar yang dimiliki oleh tanaman lada adalah akar tunggang namun mirip dengan akar serabut. Ukurannya kecil-kecil dan tidak panjang sebagaimana pada akar tunggang biasanya.Sesuai dengan jenisnya, akar tanaman ini dibedakan menjadi dua, yakni akar lekat dan akar tanah.Akar lekat adalah akar yang tumbuh pada setiap ruas buku yang berada di permukaan tanah dan mempunyai panjang rata-rata 2,5-3,5 cm.[Dalam satu ruas buku bisa tumbuh sebanyak 10-25 helai akar] Kemudian akar tanah adalah akar yang tumbuh pada batang tanaman lada yang berada di dalam tanah. Dari satu suku batang bisa tumbuh sekitar 10-20 helai akar.
· Cabang
Tanaman ini mempunyai dua macam lada, yakni cabang orthotrop dan cabang pang plagiatrop. Adapun cabang orthotrop adalah cabang yang tumbuh dari ketiak daun pada buku batang baik yang berada di permukaan maupun di dalam tanah.Selanjutnya, cabang pang plagiatrop merupakan cabang yang tumbuh dari buku dahan.Biasanya cabang ini akan tumbuh setelah tanaman lada berbuah sebanyak dua kali.Jika semakin banyak buku dahan yang ditumbuhi olehnya, maka semakin banyak buah yang akan dihasilkan.
· Dahan
Ukuran panjang dahan tanaman lada berkisar antara 35–65 cm.Dahannya tumbuh secara vertikal, namun akan berubah jadi horisontal ketika buahnya sudah mulai tua dan masak.[2] Hal ini menyebabkan dahan tanaman ini menggantung karena dipengaruhi oleh bobot buah yang tumbuh di dahan tersebut. Dahan harus dijaga agar tumbuh normal karena mempunyai fungsi utama, yakni sebagai media pertumbuhan bunga dan buah.
· Daun
Daun tanaman lada berbentuk bulat telur, namun ujungnya meruncing.Pada belahan atas, daun berwarna hijau tua mengkilat, sedang yang bawah berwarna hijau pucat.panjangnya bisa mencapai 12–18 cm dengan ukuran lebar 5–10 cm.Daun akan berukuran lebih panjang jika berada pada batang bagian atas, begitu sebaliknya. Biasanya kuncup daun lada terbungkus oleh kelopak (sisik), jika dia mengembang, maka berjatuhanlah kelopak tersebut. Selain itu, daun tanaman ini sifatnya kenyal dan bertangkai.
Sumber : https://id.wikipedia.org/wiki/Lada
SEJARA LADA DI INDONESIA
Asal muasal tanaman lada (Piper nigrum Linn) di Indonesia khususnya di Lampung berasal dari daerah Ghat Barat, India. Tanaman lada dibawa oleh para penyebar agama hindu yang datang ke-Indonesia abad pertama masehi sampai pada abad permulaan masehi. Pada masa kerajaan Sriwijaya tanaman lada telah mulai dibudidayakan mengingat eratnya hubungan Sriwijaya dengan kerajaan Chola Mandala. Hubungan yang erat itu akhirnya runtuh setelah kerajaan Chola menghancurkan Sriwijaya, datangnya tentara dari India turut serta membawa tanaman lada ke Sumatra.
Tanaman lada adalah termasuk salah satu jenis tanaman yang telah lama diusahakan. Bukti itu dapat kita lihat di Lampung yang begitu terkenal dengan tanaman ladanya, bukti tertulis sejak zaman kerajaan Islam pertama di Indonesia yaitu kerajaan pasai yang menguasai perdagaan lada di Lampung.
Lada Lampung
Lampung sudah menjalinan hubungan dagang dengan Sunda dan Jawa. Beberapa barang komoditasnya antara lain kapas, emas, madu, lilin, rotan, lada,beras, dan hasil bumi lainnya. Sesuai dengan catatan Tomé Pires bahwa kerajaan Sunda (regño de Çumda)menjalin hubungan dagang dengan Tulangbawang dan Sekampung.Hubungan dagang tersebut berlangsung terus hingga masa Kesultanan Banten. Beberapa barang dagangan dari Tulangbawang seperti lada masuk ke Sunda melalui pelabuhan Cheguide(Cigede). Pelabuhan ini dapat dilokalisir yaitu di situs Kramat, Tangerang dekat muara Sungai Cisedane (Saptono, 1998).
Dan kemudian Kesultanan Banten pada awal abad ke-15. Lada asal Lampung kemudian terkenal ke-seluruh dunia setelah para pedagang Eropa berhasil mengusai Malaka pada tahun 1511. Para pedagang Eropa akhirnya tahu Lampung adalah sebagai penghasil komoditas lada terbesar di Nusantara.
Perdagangan lada Lampung waktu itu mayoritas di monopoli Banten yang memiliki hubungan kekerabatan dengan Tulangbawang, Keratuan Pugung dan Keratuan Darah Putih. Banten kemudian membawa lada Lampung masuk Malaka, dari sana lada Lampung masuk pasaran Eropa dan seluruh dunia. Pada abad pertengahan, lada merupakan raja perdagangan dan merupakan rempah-rempah yang maha penting dan berharga pada waktu itu. Bahkan di Eropa, lada merupakan komoditas yang sama berharganya dengan emas. Hingga hari ini Lampung merupakan penghasil lada terbesar di Indonesia
Sumber : http://sejarahikam.blogspot.co.id/2015/03/sejarah-tanaman-lada-lampung-dan.html#.Wr5Ha05v_Dc
Kandungn Gizi Lada
Jumlah Per 100g
Kalori (kcal) 251
Jumlah Lemak 3,3 g
Lemak jenuh 1,4 g
Lemak tak jenuh ganda 1 g
Lemak tak jenuh tunggal 0,7 g
Lemak trans 0 g
Kolesterol 0 mg
Natrium 20 mg
Kalium 1.329 mg
Jumlah Karbohidrat 64 g
Serat pangan 25 g
Gula 0,6 g
Protein 10 g
Vitamin A
547 IU
Vitamin C
0 mg
Kalsium
443 mg
Zat besi
9,7 mg
Vitamin D
0 IU
Vitamin B6
0,3 mg
Vitamin B12
0 µg
Magnesium
171 mg
MANFAAT LADA BAGI TUBUH
· Membantu menurunkan berat badan
Lada mengandung senyawa kimia yang dikenal dengan capsaicin, yang merupakan senyawa yang membuat rasa pedas seperti pada cabai. Capsaicin juga berguna untuk membantu menurunkan berat badan. Mungkin karena demikian, capsaicin juga ditemukan dalam pil penurunan berat badan dan beberapa suplemen lainnya. Bagaimana capsaicin dapat membantu menurunkan berat badan ?, Jawabannya sangat sederhana . Capsaicin berkemampuan membakar kalori dan lemak dengan sifat termalnya . Rasa pedas saat makan merica juga akan dapat membakar lemak.
· Radang sendi
Capsaicin juga berkhasiat sebagai zat anti-inflamasi, yang akan emembantu meringankan kondisi peradangan, seperti pembengkakan dan rasa sakit pada menderita arthritis .
· Kanker
Sebuah studi yang dilakukan oleh ilmuwan Inggris di University of Nottingham, dan studi lain oleh American Association of Cancer Research melaporkan bahwa capsaicin yang ditemukan dalam paprika sebenarnya mampu membunuh sel kanker tertentu, terutama sel kanker prostat.
· Sakit kepala
Kandungan capsaicin dalam cabai juga bisa berfungsi untuk memblokir neuropeptida yang dikenal sebagai substansi P, yang merupakan syaraf pengirim utama rasa sakit ke otak. Jadi makan merica dapat mengirangi gejala nyeri saat sakit kepala.
· Hidung tersumbat
Capsaicin dapat membersihkan sinus, bahkan dapat membantu untuk melawan infeksi sinus dengan membersihkan saluran rongga udara hidung. Dengan demikian merica juga dapat membantu melonggarkan pernafasan saat hidung tersumbat.
· Sakit perut
Merica tidak bisa menyembuhkan sakit perut, namun setidaknya dapat mencegah penyakit ini. Pedas atau panas merica dapat membunuh bakteri jahat di dalam perut dan usus yang merupakan penyebab sakit perut.
· Tekanan darah tinggi
Merica dan cabai pada umumnya mengandung banyak flavonoid, vitamin C dan vitamin A, yaitu zat yang juga dapat menurunkan tekanan darah tinggi.
· Kesehatan jantung
Terlalu banyak cairan tubuh bisa berdampak buruk bagi kesehatan jantung. Banyaknya cairan di sekitar dinding jantung akan mengakibatkan ketegangan pada jantung, dan berpotensi bisa membahayakan. Salah satu tanda cairan terlalu banyak adalah bengkak pada pergelangan kaki dan tangan. Gejala lainnya adalah kesulitan bernapas, karena terlalu banyak cairan dapat menekan paru-paru. Merica akan menyebabkan kita berkeringat, dan semakin kita berkeringat cairan dalam tubuh akan berkurang.
· Anti –oksidan
Senyawa flavanoids, vitamin A dan C yang ditemukan dalam merica juga merupakan zat antioksidan, yang bermanfaat untuk menanggulangi dampak kerusakan sel akibat radikal bebas.
Sumber : https://www.carakhasiatmanfaat.com/artikel/khasiat-manfaat-merica.html
KAYU MANIS
"Kayu Manis" (Cinnamon) dimnfaatkan untuk membalsam mayat raja-raja yang akan dijadikan mumi. Namun, sejarah menyatakan bahwa "Kayu Manis" sudah masuk Mesir dan Eropa sekitar abad ke 5 Sebelum Masehi. Bangsa Saba bertanggung jawab atas berlangsungnya perdagangan "Kayu Manis" dari India dan Srilanka (Ceylon) ke negara Arab bagian Selatan. Pedagang Saba saat itu masih menyembunyikan asal-usul tanaman ini.
Beberapa tehun setelah 2100 SM, Mesir mengimport "Kayu Manis" dari Cina dan Asia Selatan khusus untuk membalsam mayat-mayat raja. Memang, untuk membuat mumi, selain "Kayu Manis" juga dimanfaatkan jenis rempah lain yang wangi, misalnya cumin (Cumimum cymmimum), anis (Anijs pimpinella anisum L.), dan majoraan (Origanum vulgaris L.).
Pada sekitar tahun 40 sesudah Masehi, Hippalus, seorang pedagang Yunani menyadari bahwa setiap tahun arah angin berhembus dari Timur ke Barat atau sebaliknya pada bulan-bulan tertentu. Angin tersebut yang kini disebut angin musim dimanfaatkan penjelajah untuk ke Timur, yaitu dari Laut Merah menuju India. Daerah pantai Barat India, yaitu Malabar, sangat kaya dengan jenis rempah. Aktivitas pedagang Yunani tersebut disusul oleh pedagang Romawi sehingga perdagangan rempah di belahan dunia Barat semakin ramai.
Dengan semakin ramainya perdagangan rempah akhirnya pemanfaatan rempah pun menjadi meningkat. Kalau sebelumnya hanya dimanfaatkan untuk pembuatan mumi maupun untuk keperluan religius, akhirnya pada sekitar tahun 40 Masehi tersebut pemanfaatannya semakin meningkat, yaitu untuk keperluan penambah cita rasa makanan. Hal ini didukung oleh sebuah buku tentang seni memasak yang ditulis oleh seorang ahli masakan berbangsa Romawi, yaitu Apicius. Dalam buku tersebut dicantumkan tentang penggunaan rempah dari Asia untuk masakan berselera tinggi.
Peranan pedagang Romawi memperdagangkan rempah akhirnya bangkrut setelah pedagang Arab dalam mengembangkan agama Islam menundukkan kerajaan Romawi. Kota Aleksandria diduduki tentara Islam pada tahun 641 Masehi. Saat itulah praktis perdagangan rempah antara Timur dan Barat berakhir. Pada abad ke-12, perdagangan rempah dinyatakan ramai kembali.
Pada abad ke-16 bangsa Portugis berlayar ke India yang merupakan sumber segala jenis rempah dan berusaha menguasai perdagangan. Namun, sekitar 100 tahun kemudian, yaitu tahun 1656, perdagangan rempah termasuk "Kayu Manis", diambil alih bangsa Belanda. Hasil "Kayu Manis" dari Srilanka sangat populer di Belanda dengan nama Canel. Kata 'Canel' berasal dari kata 'Cana' yang berarti pipa. Oleh karena bentuknya tersebut sehingga pipa kulit yang berdiameter kecil dapat masuk ke dalam pipa berdiameter lebih besar.
Untuk dapat lebih menguasai perdagangan "Kayu Manis" akhirnya Bangsa Belanda membentuk organisasi perdagangan dengan nama VOC (Vereenigde Oost Indische Compagni). Nama VOC sendiri hingga kini masih tergores dalam benak setiap rakyat Indonesia.
"Kayu Manis" yang semula merupakan tanaman hutan akhirnya diusahakan penanamannya oleh bangsa Belanda menjadi lebih teratur dalam bentuk perkebunan di Srilanka (1770). Tahun 1796, monopoli Belanda dalam perdagangan "Kayu Manis" diambil alih bangsa Inggris.
Di Indonesia, tanaman "Kayu Manis" dari Srilanka (Cinnamomum zeylanicum) didatangkan ke Pulau Jawa tahun 1825 yang kemudian menyebar ke India Selatan, Madagaskar, hingga Brazil. Walaupun demikian, hasil kulit "Kayu Manis" dari Srilanka masih tetap terkenal karena kualitasnya melebihi hasil dari negara lain.
Pada hakekatnya, lama sebelum bangsa Belanda merajai perdagangan "Kayu Manis", sudah ada dua jenis kulit "Kayu Manis" yang dihasilkan oleh dua jenis tanaman yang berbeda. "Kayu Manis" dari India Selatan dan Srilanka berasal dari Cinnamomum zeylanicum, sedangkan dari Vietnam Selatan dan Himalaya Timur berasal dari Cinnamomum cassia. Dibanding Cinnamomum zeylanicum kulit dari Cinnamomum cassia masih lebih kasar dan tebal serta aroma lebih tinggi karena kadar minyak atsirinya lebih tinggi. Hanya saja kualitasnya tidak setinggi minyak atsiri dari Cinnamomum zeylanicum. Dalam perdagangan, kulit bagian luar Cinnamomum zeylanicum dibuang, sedangkan Cinnamomum cassia dipertahankan.
Kalau pedagang kulit "Kayu Manis" di dunia Barat hanya mengenal kedua jenis "Kayu Manis" tersebut hingga sebelum tahun 1800-an. Di Indonesia sendiri sudah ada jenis "Kayu Manis" lain, yaitu Cinnamomum burmanni. Jenis "Kayu Manis" yang brbeda dengan Cinnamomum zeylanicum dan Cinnamomum cassia, ini benar-benar merupakan tanaman asli Indonesia. Cinnamomum burmanni merupakan tanaman hutan di Sumatera Barat. Hingga kini Cinnamomum burmanni masih tetap merupakan penghasil kulit dengan nama 'padang kaneel'. Ada juga yang menamakan kulit "Kayu Manis" tersebut dengan 'cassiavera'. Kualitas kulit "Kayu Manis" dari Padang tersebut memang masih jauh di bawah kualitas "Kayu Manis" Srilanka.
Selain Cinnamomum burmanni, Indonesia pun masih memiliki beberapa jenis tanaman dari keluarga Cinnamomum. Hanya saja kualitas kulitnya masih lebih rendah dibanding Cinnamomum burmanni. Cina dan Vietnam pun mengeksport "Kayu Manis" dari jenis Cassia lignea dan Cassia Cina, tetapi kualitasnya masih di bawah cassavera.
Memang bukan hanya di Sumatera Barat saja, daerah lain di Indonesia seperti Jawa, Flores, Timor, Bali, Sulawesi dan Sumatera (selain Sumatera Barat) pun dapat dijumpai tanaman Cinnamomum burmanni ini. Selain terdapat di hutan sebagai tanaman liar, tanaman ini pun banyak ditanam di kebun dan tegalan, baik sebagai tanaman perkebunan maupun tanaman pagar.
(Sumber: "Kayu Manis" - Budi Daya & Pengolahan, Oleh: Rismunandar dan Farry B. Paimin)
GIZI KAYU MANIS
Informasi Gizi
Ukuran Porsi: 100 gram (g)
per porsi
Kilojoule
1092 kj
Kalori
261 kkal
Lemak
3,19 g
Lemak Jenuh
0,65 g
Lemak tak Jenuh Ganda
0,53 g
Lemak tak Jenuh Tunggal
0,48 g
Kolesterol
0 mg
Protein
3,89 g
Karbohidrat
79,85 g
Serat
54,3 g
Gula
2,17 g
Sodium
26 mg
Kalium
FUNGSI KAYU MANIS
1. Mengontrol gula darah
Kayu manis mengandung antioksidan yang bisa membantu mengontrol tingkat gula darah. Kayu manis membantu proses pencernaan setelah makan dan membantu memperbaiki respon insulin pada pasien diabetes tipe-2. Satu gram kayu manis saja diketahui bisa menurunkan tingkat gula darah, triglycerides, kolesterol buruk, dan kolesterol total pada pasien diabetes. Berdasarkan whfoods.com, kayu manis juga menurunkan risiko penyakit jantung pada pasien diabetes
2. Anti infeksi
Kayu manis memiliki komponen anti infeksi natural. Dalam berbagai penelitian, kayu manis terbukti efektif menghilangkan bakteri H. Pylori yang dapat menyebabkan sakit maag, dan berbagai jenis penyakit lainnya yang disebabkan bakteri.
3. Meningkatkan fungsi otak
Mencium bau kayu manis diketahui bisa meningkatkan aktivitas otak. whfoods.com juga menjelaskan bahwa bau kayu manis bisa meningkatkan proses kognitif seseorang dan membantu dalam hal berkonsentrasi, mengingat, dan kecepatan bekerja pada program komputer.
4. Mengontrol gula darah
Kayu manis mengandung antioksidan yang bisa membantu mengontrol tingkat gula darah. Kayu manis membantu proses pencernaan setelah makan dan membantu memperbaiki respon insulin pada pasien diabetes tipe-2. Satu gram kayu manis saja diketahui bisa menurunkan tingkat gula darah, triglycerides, kolesterol buruk, dan kolesterol total pada pasien diabetes. Berdasarkan whfoods.com, kayu manis juga menurunkan risiko penyakit jantung pada pasien diabetes.
5. Menurunkan kolesterol
Kayu manis mengandung kalsium, serat, dan banyak mineral seperti mangan. Untuk itu, kayu manis sangat cocok untuk kesehatan pencernaan, usus, serta melindungi dari penyakit jantung. Kayu manis juga bisa menurunkan kolesterol. Kalsium dan serat pada kayu manis juga membantu menghilangkan garam pada tubuh dan mencegah kanker usus. Tak hanya itu, serat pada kayu manis juga bisa mengobati konstipasI.
6. Mencegah pertumbuhan sel kanker
Penelitian di University of Texas menunjukkan bahwa kayu manis dapat mengurangi proliferasi sel kanker. Tidak hanya itu, kayu manis juga menjadi salah satu rempah yang dapat menyembuhkan kanker.
7. Menghangatkan
Kayu manis biasanya digunakan pada pengobatan tradisional China pada orang yang terkena demam atau influenza. Hal ini karena kayu manis mengandung zat yang membuat tubuh lebih hangat dan nyaman.
8. Mencegah penggumpalan darah
Cinnamaldehyde, minyak yang dihasilkan oleh kayu manis bisa mencegah darah untuk menggumpal. Berdasarkan whfoods.com, kayu manis mengeluarkan asam lemak anti-peradangan yang disebut arachidonic. Asam lemak ini kemudian mengurangi radang dan penggumpalan darah.
9. Meringankan sakit pada penderita rematik
Kayu manis dapat mengurangi rasa sakit yang disebabkan oleh rematik. Dalam penelitian yang dilakukan di Department of Internal Medicine menunjukkan, kayu manis juga dapat mengurangi sitokin (protein-protein kecil sebagai mediator dan pengatur imunitas, inflamasi dan hematopoesis) yang dapat menyebabkan rematik.
10. Obat serbaguna
Kayu manis dapat dijadikan pengawet makanan yang alami, selain itu juga mengandung serat, kalsium, zat besi, dan mangan yang terbukti efektif mengurangi nyeri saat haid atau melahirkan. Kayu manis memiliki kandungan natural yang disebut cinnamaldehyde yang dapat menyeimbangkan hormon, meningkatkan hormon progesteron, dan mengurangi hormon testosteron pada wanita.
Komentar
Posting Komentar