DECRIBE INGREDIENT PART 15
1. Seledri
Seledri (Apium graveolens L.) adalah sayuran daun dan tumbuhan obat yang biasa digunakan sebagai bumbu masakan. Beberapa negara termasuk Jepang, Cina dan Korea mempergunakan bagian tangkai daun sebagai bahan makanan. Di Indonesia tumbuhan ini diperkenalkan oleh penjajah Belanda dan digunakan daunnya untuk menyedapkan sup atau sebagai lalap. Penggunaan seledri paling lengkap adalah di Eropa: daun, tangkai daun, buah, dan umbinya semua dimanfaatkan.
Seledri telah dikenal sejak ribuan tahun yang lalu sebagai unsur pengobatan dan penyedap masakan. salman Tua telah menuliskannya sejak awal penanggalan modern. Linnaeus mendeskripsikannya pertama kali dalam edisi pertama Species Plantarum. Ia memasukkan seledri dalam suku Umbelliferae, yang sekarang dinamakan Apiaceae (suku adas-adasan).
Seledri adalah terna kecil, kurang dari 1m tingginya. Daun tersusun gemuk dengan tangkai pendek. Tangkai ini pada kultivar tertentu dapat sangat besar dan dijual sebagai sayuran terpisah dari emaknya. Batangnya biasanya sangat bantet. Pada kelompok budidaya tertentu membesar membentuk umbi, yang juga dapat dimakan. Bunganya tersusun majemuk berkarang. Buahnya kecil-kecil berwarna coklat gelap.
Ada tiga kelompok seledri yang dibudidayakan:
- Seledri daun atau seledri iris (A. graveolens Kelompok secalinum) yang biasa diambil daunnya dan banyak dipakai di masakan Indonesia.
- Seledri tangkai (A. graveolens Kelompok dulce) yang tangkai daunnya membesar dan beraroma segar, biasanya dipakai sebagai komponen salad.
- Seledri umbi (A. graveolens Kelompok rapaceum), yang membentuk umbi di permukaan tanah; biasanya digunakan dalam sup, dibuat semur, atau schnitzel. Umbi ini kaya provitamin A dan K.
Seledri adalah tumbuhan serbaguna, terutama sebagai sayuran dan obat-obatan. Sebagai sayuran, daun, tangkai daun, dan umbi sebagai campuran sup. Daun juga dipakai sebagai lalap, atau dipotong kecil-kecil lalu ditaburkan di atas sup bakso, soto, macam-macam sup lainnya, atau juga bubur ayam.
Seledri (terutama buahnya) sebagai bahan obat telah disebut-sebut oleh Dioskurides serta Theoprastus dari masa Yunani Klasik dan Romawi sebagai "penyejuk perut". Veleslavin (1596) memperingatkan agar tidak mengonsumsi seledri terlalu banyak karena dapat mengurangi air susu. Seledri disebut-sebut sebagai sayuran anti-hipertensi. Fungsi lainnya adalah sebagai peluruh (diuretika), anti reumatik serta pembangkit nafsu makan (karminativa). Umbinya memliki khasiat yang mirip dengan daun tetapi digunakan pula sebagai afrodisiaka (pembangkit gairah seksual).
Namun, seledri berpotensi menimbulkan alergi pada sejumlah orang yang peka. Penderita radang ka'al tidak dianjurkan mengonsumsinya.
Aromanya yang khas berasal dari sejumlah komponen mudah menguap dari minyak atsiri yang dikandung, paling tinggi pada buahnya yang dikeringkan. Kandungan utamanya adalah butilftalida dan butilidftalida sebagai pembawa aroma utama. Terdapat juga sejumlah flavonoid seperti graveobiosid A (1-2%)dan B (0,1 - 0,7%), serta senyawa golongan fenol. Komponen lainnya apiin, isokuersitrin, furanokumarin, serta isoimperatorin. Kandungan asam lemak utama dalah asam petroselin (40-60%). Daun dan tangkai daun mengandung steroid seperti stigmasterol dan sitosterol.
Suatu enzim endonuklease yang disebut Cel1 juga diekstrak dari seledri dan dipakai dalam suatu teknik biologi molekular yang disebut Tilling.
Kandungan Gizi
Seledri
Jumlah Per 100 g
Kalori (kcal) 16
Jumlah Lemak 0,2 g
Lemak jenuh 0 g
Lemak tak jenuh ganda 0,1 g
Lemak tak jenuh tunggal 0 g
Kolesterol 0 mg
Natrium 80 mg
Kalium 260 mg
Jumlah Karbohidrat 3 g
Serat pangan 1,6 g
Gula 1,8 g
Protein 0,7 g
Vitamin A 449 IU
Seledri
Jumlah Per 100 g
Kalori (kcal) 16
Jumlah Lemak 0,2 g
Lemak jenuh 0 g
Lemak tak jenuh ganda 0,1 g
Lemak tak jenuh tunggal 0 g
Kolesterol 0 mg
Natrium 80 mg
Kalium 260 mg
Jumlah Karbohidrat 3 g
Serat pangan 1,6 g
Gula 1,8 g
Protein 0,7 g
Vitamin A 449 IU
Vitamin C 3,1 mg
Kalsium 40 mg
Kalsium 40 mg
Zat besi 0,2 mg
Vitamin D 0 IU
Vitamin D 0 IU
Vitamin B6 0,1 mg
Vitamin B12 0 µg
Vitamin B12 0 µg
Magnesium 11 mg
2. Leek ( Daun Bawang )
![]() |
Daun bawang merupakan sejenis tumbuhan herba dari genus Allium. Bahagian atas daun bawang tidak pejal kerana tumbuhan ini tidak mempunyai bahagian akar yang tumbuh dengan menyeluruh. Daun bawang digunakan dalam masakan.
Cara Menanam Dengan Mudah
Gunakan bawang merah yang dibeli dari pasar atau pasar raya. Tanamkan bawang itu ke dalam pasu dan pastikan tanahnya sentiasa lembab dengan dijirus air. Jangan jirus terlalu kerap kerana kalau tanahnya terlalu berair, bawang tersebut akan reput.
Menuai Hasil
Untuk menggunakan daun bawang untuk masakan, jangan cabut keseluruhan pokok tersebut. Setakat ambil sahaja daunnya sahaja sebanyak mana yang diperlukan dan yang selebihnya boleh diambil apabila diperlukan supaya anda sentiasa mendapati daun yang segar.
Daun bawang merupakan jenis sayuran dari kelompok bawang yang banyak digunakan dalam masakan. Dalam seni masak Indonesia, daun bawang bisa ditemukan misalnya dalam martabak telur, sebagai bagian dari sop, atau sebagai bumbu tabur seperti pada soto.
Daun bawang sebenarnya istilah umum yang dapat terdiri dari spesies yang berbeda. Jenis yang paling umum dijumpai adalah bawang daun (Allium fistulosum). Jenis lainnya adalah A. ascalonicum, yang masih sejenis dengan bawang merah. Kadang-kadang bawang prei juga disebut sebagai daun bawang.
Manfaat Daun Bawang :
- Sumber zat besi
Kandungan zat besi yang ada di dalam daun bawang baik untuk menjaga kesehatan sel-sel darah merah, meningkatkan kesehatan hemoglobin, dan mampu memperkuat sel jaringan di tubuh. - Memiliki kandungan serat yang baik
Tingginya kandungan serat yang ada di dalam daun bawang baik untuk kesehatan pencernaan Anda. Serat juga baik untuk mencegah Anda dari resiko sembelit - Tinggi akan kalium
sering ditambahkan dalam sup bermanfaat untuk meningkatkan sistem kekebalan tubuh dan mencegah tubuh Anda dari pilek, demam, dan flu. - Rendah kalori
Daun bawang merupakan termasuk jenis sayur-sayuran, sehingga daun bawang rendah akan kalori. - Tinggi akan anti oksidan
Daun bawang memiliki zat anti oksidan yang bernama quercetin dan kemferfol yang baik baik untuk kesehatan kulit dan tubuh secara keseluruhan. - Memiliki sifat anti diabetes
Daun bawang mengandung phyto-kimia yaitu allium dan alil disulfida yang memiliki sifat anti diabetes. Zat ini membantu mencegah degradasi insulin dalam tubuh dan meningkatkan metabolisme glukosa. - Baik digunakan untuk mengobati cacingan
Apabila buah hati Anda menderita cacingan, jangan ragu untuk memberikan daun bawang sebab daun bawang mampu digunakan untuk mengobati cacingan. - Mampu mengobati infeksi
Daun bawang memiliki sifat anti bakteri, anti jamur, dan anti virus sehingga baik untuk mengobati infeksi dan luka yang ada di dalam tubuh.
Kandungan gizi
Per 100 grams
Calories 32
Total Fat 0.2 g
Saturated fat 0 g
Polyunsaturated fat 0.1 g
Monounsaturated fat 0 g
Cholesterol 0 mg
Sodium 16 mg
Potassium 276 mg
Total Carbohydrate 7 g
Dietary fiber 2.6 g
Sugar 2.3 g
Protein 1.8 g
Calories 32
Total Fat 0.2 g
Saturated fat 0 g
Polyunsaturated fat 0.1 g
Monounsaturated fat 0 g
Cholesterol 0 mg
Sodium 16 mg
Potassium 276 mg
Total Carbohydrate 7 g
Dietary fiber 2.6 g
Sugar 2.3 g
Protein 1.8 g
SOURCE :
3. PARSLEY
Daun parsley meskipun mirip seperti daun seledri, namun tenyata memiliki perbedaan. Daun parsley memiliki nama ilmiag Ptroselinum Cripsum, yang ternyata merupakan salah satu keluarga dari wortel. Daun parsley sendiri merupakan tumbuhan yang merambat yang dapat mencapai ketinggian hingga 1 meter lebih. Daun parsley tersebar luas di selurh dunia, mulai dari daratan eropa, asia dan juga amerika.Peterseli atau yang dalam bahasa inggris disebut parsley merupakan spesies Petroselinum dalam keluarga Apiaceae, berasal dari wilayah Mediterania pusat (Italia selatan, Aljazair dan Tunisia), dinaturalisasi di tempat lain di Eropa, dan banyak dibudidayakan sebagai ramuan, rempah-rempah dan sayuran.
Peterseli mempunyai daun yang berwarna hijau cerah dan tanaman ini dapat tumbuh di daerah beriklim subtropis maupun tropis. Sebagai tanaman Biennial (tanaman berbunga yang membutuhkan waktu dua tahun untuk menyelesaikan siklus hidup biologisnya), ketika tumbuh pada tahun pertama, tanaman ini berbentuk roset (susunan daun yang melingkar dan rapat berimpitan) dari 3 pinnate daun yang mempunyai panjang 10-25 cm dengan berbagai selebaran daun 1-3 cm, dan akar tunggangnya digunakan sebagai cadangan makanan di musim dingin.
Peterseli mempunyai daun yang berwarna hijau cerah dan tanaman ini dapat tumbuh di daerah beriklim subtropis maupun tropis. Sebagai tanaman Biennial (tanaman berbunga yang membutuhkan waktu dua tahun untuk menyelesaikan siklus hidup biologisnya), ketika tumbuh pada tahun pertama, tanaman ini berbentuk roset (susunan daun yang melingkar dan rapat berimpitan) dari 3 pinnate daun yang mempunyai panjang 10-25 cm dengan berbagai selebaran daun 1-3 cm, dan akar tunggangnya digunakan sebagai cadangan makanan di musim dingin.
Daun parsley memiliki ciri – ciri daun yang mirip seperti daun wortel, berwarna hijau dan juga harum. Daun parsley tumbuh pada daerah yang cenderung dingin, maka dari itu, di Indonesia tidak terlalu banyak kita temukan daun parsley ini.
Apa saja kandungan dari daun parsley?
Berikut ini adalah beberapa kandungan gizi yang terkandung pada daun parsley :
1.Lisin
2.Asam folat
3.Firocoumarin
4.Xanthotoxin
5.Asam amino
6.Vitamin C
7.Nikotin
8.Apiola
9.Beta – phelandrene
10.Kalsium
11.Zat besi
12.Fosfor
13.Potassium
14.Vitamin A
Klasifikasi :
Apa saja kandungan dari daun parsley?
Berikut ini adalah beberapa kandungan gizi yang terkandung pada daun parsley :
1.Lisin
2.Asam folat
3.Firocoumarin
4.Xanthotoxin
5.Asam amino
6.Vitamin C
7.Nikotin
8.Apiola
9.Beta – phelandrene
10.Kalsium
11.Zat besi
12.Fosfor
13.Potassium
14.Vitamin A
Klasifikasi :
- Kingdom : Plantae (Tumbuhan)
- Subkingdom : Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)
- Super Divisi : Spermatophyta (Menghasilkan biji)
- Divisi : Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
- Kelas : Magnoliopsida (berkeping dua / dikotil)
- Sub Kelas : Rosidae
- Ordo : Apiales
- Famili : Apiaceae
- Genus : Petroselinum
- Spesies : Petroselinum crispum var. crispum (P. Mill.)
Kandungan gizi peterseli :
Nilai nutrisi per 100 g (3.5 ons)
- Energi 151 kJ (36 kcal)
- Karbohidrat 6.3 g
- Gula 0.9 g
- Serat 3.3 g
- Lemak 0.8 g
- Protein 3.0 g
- Thiamine (vit. B1) 0.1 mg (9%)
- Riboflavin (vit. B2) 0.2 mg (17%)
- Niacin (vit. B3) 1.3 mg (9%)
- Pantothenic acid (B5) 0.4 mg (8%)
- Vitamin B6 0.1 mg (8%)
- Folate (vit. B9) 152 μg (38%)
- Vitamin C 133.0 mg (160%)
- Vitamin K 1640.0 μg (1562%)
- Kalsium 138.0 mg (14%)
- Besi 6.2 mg (48%)
- Magnesium 50.0 mg (14%)
- Phosphorus 58.0 mg (8%)
- Potassium 554 mg (12%)
- Zinc 1.1 mg (12%)
Komentar
Posting Komentar