DAILY ACTIVITY KITCHEN PART 8

DAILY ACTIVITY KITCHEN

15/08/2019

Bismillahirrahmanirrahim
Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarokatuh

Apa kabar kalian, semoga kita semua dalam lindungan Allah. Jangan lupa bersyukur hari ini, karena 
bersyukur akan membuat kita lebih mengerti akan hidup. Saya akan menyampaikan atau menceritakan tentang kegiatan saya hari ini berada di kitchen. Bila menurut kalian blog ini bermanfaat silahkan share dan ajak teman kalian untuk membacanya. 

Kegiatan hari ini di ktichen tidak terlalu efektif, tidak terlalu banyak kegiatan yang dilakukan. Hari ini saya hanya sedikit melakukan kegiatan, menu yang saya handle juga tidak semua menu yang ada pada main course, saya hanya mengolah gai tod takrai, yam makeua yao dan tori no teriyaki dan dari semua menu ini belum ada satupun yang ready.

Mengapa tidak begitu banyak melakukan kegiatan hari karena kami satu kelas dikeluarkan oleh pak Ical dikarenakan ada beberapa kesalahan yang dilakukan oleh kelompok lain. Kesalahan yang pertama di lakukan oleh kelompok dessert pada hari selasa, seharusnya doko-doko cangkuning bisa disajikan di restaurant akibat kecerobohan kelompok dessert doko-doko cangkuningnya basi dan tidak dapat keluar ke restaurant.

Kesalahan yang kedua dilakukan oleh kelompok appetizer yang mana jalangkote nya basi sehingga tidak dapat disajikan ke restaurant, ini juga merupakan salah satu bentuk kecerobohan kelompok appetizer karena tidak memperhatikan beberapa hal. Hasil dari pengamatan saya bahwa letak kesalahan kelompok appetizer dalam membuat jalangkote adalah yang pertama bihun yang mereka gunakan dimasak terlebih dahulu sehingga bihun tersebut benyek, jadi sewaktu di masak lagi dengan bahan isian lainnya bihun atau laksa tersebut menjadi hancur karena sebelumnya telah mengalami proses pemasakan yang menyebabkan bihun atau laksa tersebtut menjadi benyek.

Kesalahan selanjutnya dalam mengolah jalangkote adalah lamanya proses pemasakan pada bahan isian jalangkote yang menyebabkan semua bahan makanan menjadi over cook, contoh saja kentang yang seharusnya masih harus menjalani satu kali proses pemasakan malah harus dimasak hingga over cook sehigga kentang tersebut menjadi very soft, jadi sewaktu dimasak untuk yang kedua kalinya kentang menjadi hancur dan tidak dapat bertahan untuk waktu yang lama.

Kesalahan berikutnya yaitu melakukan wrapping pada makanan yang masih panas, mengapa demikian bakteri sangat menyukai kelembaban, apalagi makanan panas yang di wrap tersebut tidak memiliki sirkulasi udara yang baik sehingga udara tersebut terperangkap didalam wadah yang telah di wrap, makanan untuk bakteri ada serta ditunjang dengan adanya kelembaban dan waktu bagi bakteri untuk berkembang biak dengan sangat cepat. 

Kesalahan yang ketiga dilakukan lagi oleh kelompok appetizer, sebenarnya bukan sepenuhnya salah hanya saja ketidak pahaman akan penggunaan teknik memasak, salah satu orang dikelompok menggunakan teknik pan sear dengan api kecil kemudian memasukkan daging ke dalam pan. Hal tersebut kemudia di lihat oleh pak Ical dan akhirnya pak Ical pun marah kemudian menyuruh kami semua keluar dari kitchen. Sebenarnya api yang digunakan telah benar, mereka telah menggunakan api yang besar dan setelah daging tersebut di naikkan ke atas pan, salah seorang di kelompok mereka mengecilkan apinya karena dia melihat bahwa api tersebut sangat besar makanya dia mengecilkan api tersebut dan tanpa diduga sebelumnya pak Ical pun lewat kemudia melihatnya dan memarahi kelompok yang bersangkutan dan yah seperti yang kalian tahu, kami pun di keluarkan dari kitchen.

Yah itu semua merupakan sebuah pelajaran untuk kita semua, yang mana kita semua harus lebih profesional dalam setiap bidang yang kita tekuni atau jalani. Jangan jadikan semua kegiatan atau tanggung jawab itu sebagai beban, karena itu akan membuatmu semakin merasa malas untuk mengerjakannya. Jadi kerjakanlah segala seseuatunya dengan lapang dan ikhlas.

Komentar

Postingan Populer