DESCRIBE INGREDIENT PART 8

DESCRIBE INGREDIENT
TANGGAL :  24/05/2019


1. KAYU MANIS

Kayu manis










Kayu manis (Cinnamomum verum, sin. C. zeylanicum) ialah sejenis pohon penghasil rempah-rempah. Termasuk ke dalam jenis rempah-rempah yang amat beraroma, manis, dan pedas. Orang biasa menggunakan rempah-rempah dalam makanan yang dibakar manis, anggur panas.
Kayu manis adalah salah satu bumbu makanan tertua yang digunakan manusiaBumbu ini digunakan di Mesir Kuno sekitar 5000 tahun yang lalu, dan disebutkan beberapa kali di dalam kitab-kitab Perjanjian Lama.
Kayu manis juga secara tradisional dijadikan sebagai suplemen untuk berbagai penyakit, dengan dicampur madu, misalnya untuk pengobatan penyakit radang sendikulitjantung, dan perut kembung

2. SEJARAH KAYU MANIS
 "Kayu Manis" (Cinnamon) dimnfaatkan untuk membalsam mayat raja-raja yang akan dijadikan mumi. Namun, sejarah menyatakan bahwa "Kayu Manis" sudah masuk Mesir dan Eropa sekitar abad ke 5 Sebelum Masehi. Bangsa Saba bertanggung jawab atas berlangsungnya perdagangan "Kayu Manis" dari India dan Srilanka (Ceylon) ke negara Arab bagian Selatan. Pedagang Saba saat itu masih menyembunyikan asal-usul tanaman ini.

Beberapa tehun setelah 2100 SM, Mesir mengimport "Kayu Manis" dari Cina dan Asia Selatan khusus untuk membalsam mayat-mayat raja. Memang, untuk membuat mumi, selain "Kayu Manis" juga dimanfaatkan jenis rempah lain yang wangi, misalnya cumin (Cumimum cymmimum), anis (Anijs pimpinella anisum L.), dan majoraan (Origanum vulgaris L.).

Pada sekitar tahun 40 sesudah Masehi, Hippalus, seorang pedagang Yunani menyadari bahwa setiap tahun arah angin berhembus dari Timur ke Barat atau sebaliknya pada bulan-bulan tertentu. Angin tersebut yang kini disebut angin musim dimanfaatkan penjelajah untuk ke Timur, yaitu dari Laut Merah menuju India. Daerah pantai Barat India, yaitu Malabar, sangat kaya dengan jenis rempah. Aktivitas pedagang Yunani tersebut disusul oleh pedagang Romawi sehingga perdagangan rempah di belahan dunia Barat semakin ramai.

Dengan semakin ramainya perdagangan rempah akhirnya pemanfaatan rempah pun menjadi meningkat. Kalau sebelumnya hanya dimanfaatkan untuk pembuatan mumi maupun untuk keperluan religius, akhirnya pada sekitar tahun 40 Masehi tersebut pemanfaatannya semakin meningkat, yaitu untuk keperluan penambah cita rasa makanan. Hal ini didukung oleh sebuah buku tentang seni memasak yang ditulis oleh seorang ahli masakan berbangsa Romawi, yaitu Apicius. Dalam buku tersebut dicantumkan tentang penggunaan rempah dari Asia untuk masakan berselera tinggi.

Peranan pedagang Romawi memperdagangkan rempah akhirnya bangkrut setelah pedagang Arab dalam mengembangkan agama Islam menundukkan kerajaan Romawi. Kota Aleksandria diduduki tentara Islam pada tahun 641 Masehi. Saat itulah praktis perdagangan rempah antara Timur dan Barat berakhir. Pada abad ke-12, perdagangan rempah dinyatakan ramai kembali.

Pada abad ke-16 bangsa Portugis berlayar ke India yang merupakan sumber segala jenis rempah dan berusaha menguasai perdagangan. Namun, sekitar 100 tahun kemudian, yaitu tahun 1656, perdagangan rempah termasuk "Kayu Manis", diambil alih bangsa Belanda. Hasil "Kayu Manis" dari Srilanka sangat populer di Belanda dengan nama Canel. Kata 'Canel' berasal dari kata 'Cana' yang berarti pipa. Oleh karena bentuknya tersebut sehingga pipa kulit yang berdiameter kecil dapat masuk ke dalam pipa berdiameter lebih besar.

Untuk dapat lebih menguasai perdagangan "Kayu Manis" akhirnya Bangsa Belanda membentuk organisasi perdagangan dengan nama VOC (Vereenigde Oost Indische Compagni). Nama VOC sendiri hingga kini masih tergores dalam benak setiap rakyat Indonesia.

"Kayu Manis"   yang semula merupakan tanaman hutan akhirnya diusahakan penanamannya oleh bangsa Belanda menjadi lebih teratur dalam bentuk perkebunan di Srilanka (1770). Tahun 1796, monopoli Belanda dalam perdagangan "Kayu Manis" diambil alih bangsa Inggris.

Di Indonesia, tanaman "Kayu Manis" dari Srilanka (Cinnamomum zeylanicum) didatangkan ke Pulau Jawa tahun 1825 yang kemudian menyebar ke India Selatan, Madagaskar, hingga Brazil. Walaupun demikian, hasil kulit "Kayu Manis" dari Srilanka masih tetap terkenal karena kualitasnya melebihi hasil dari negara lain.
Pada hakekatnya, lama sebelum bangsa Belanda merajai perdagangan "Kayu Manis", sudah ada dua jenis kulit "Kayu Manis" yang dihasilkan oleh dua jenis tanaman yang berbeda. "Kayu Manis" dari India Selatan dan Srilanka berasal dari Cinnamomum zeylanicum, sedangkan dari Vietnam Selatan dan Himalaya Timur berasal dari Cinnamomum cassia. Dibanding Cinnamomum zeylanicum kulit dari Cinnamomum cassia  masih lebih kasar dan tebal serta aroma lebih tinggi karena kadar minyak atsirinya lebih tinggi. Hanya saja kualitasnya tidak setinggi minyak atsiri dari Cinnamomum zeylanicum. Dalam perdagangan, kulit bagian luar Cinnamomum zeylanicum dibuang, sedangkan Cinnamomum cassia dipertahankan.

Kalau pedagang kulit "Kayu Manis"  di dunia Barat hanya mengenal kedua jenis "Kayu Manis"  tersebut hingga sebelum tahun 1800-an. Di Indonesia sendiri sudah ada jenis "Kayu Manis"  lain, yaitu Cinnamomum burmanni. Jenis "Kayu Manis" yang brbeda dengan Cinnamomum zeylanicum dan Cinnamomum cassia, ini benar-benar merupakan tanaman asli Indonesia. Cinnamomum burmanni merupakan tanaman hutan di Sumatera Barat. Hingga kini Cinnamomum burmanni masih tetap merupakan penghasil kulit dengan nama 'padang kaneel'. Ada juga yang menamakan kulit "Kayu Manis"  tersebut dengan 'cassiavera'. Kualitas kulit "Kayu Manis" dari Padang tersebut memang masih jauh di bawah kualitas "Kayu Manis"  Srilanka.

Selain Cinnamomum burmanni, Indonesia pun masih memiliki beberapa jenis tanaman dari keluarga Cinnamomum. Hanya saja kualitas kulitnya masih lebih rendah dibanding Cinnamomum burmanni. Cina dan Vietnam pun mengeksport "Kayu Manis"  dari jenis Cassia lignea dan Cassia Cina, tetapi kualitasnya masih di bawah cassavera.

Memang bukan hanya di Sumatera Barat saja, daerah lain di Indonesia seperti Jawa, Flores, Timor, Bali, Sulawesi dan Sumatera (selain Sumatera Barat) pun dapat dijumpai tanaman Cinnamomum burmanni ini. Selain terdapat di hutan sebagai tanaman liar, tanaman ini pun banyak ditanam di kebun dan tegalan, baik sebagai tanaman perkebunan maupun tanaman pagar.

3. NUTRISI YANG TERKANDUNG

Cinnamon
Cinnamomum verum1.jpg
Daun dan bunga kayu manis
Klasifikasi ilmiah
Kingdom:Plantae
Divisi:Magnoliophyta
Kelas:Magnoliopsida
Ordo:Laurales
Famili:Lauraceae
Genus:Cinnamomum
Spesies:C. verum
Nama binomial
Cinnamomum verum
J.Presl

Semua pasti sudah tidak asing lagi dengan namanya kayu manis, salah satu tanaman ini memiliki berbagai macam kandungan yang bisa di manfaatkan untuk kehidupan sehari-hari. Sebagai bumbu masak  hingga sebagai obat misalnya.
Kayu manis mengandung eugenol, minyak atsiri, tanin, sinamaldehide, kalsium oksalat, safrole, zat penyamak dan damar.

4. FUNGSI ATAU MANFAAT YANG TERKANDUNG
Beberapa manfaat kayu manis :
  • Mengurangi rasa nyeri ketika haid
Kayu manis mengandung serat dan protein, sehingga sangat di sarankan untuk di konsumsi wanita ketika haid. Karena dengan kandungan tersebut dapat membantu mengurangi rasa nyeri yang di akibatkan kontraksi otot pada rahim.
Kayu manis juga bermanfaat untuk mengatasi masalah ketidaksuburan. Jadi bagi pasangan suami istri yang belum memiliki anak di sarankan juga untuk mengonsumsinya setrap hari.
  • Mencegah terjadinya penggumpalan darah
Kayu manis bermanfaat juga untuk mencegah terjadinya penggumpalan darah, sehingga jika terjadi radang pada anda atau pembengkakan, maka di sarankan untuk mengonsumsi kayu manis tersebut untuk mencegah maupun mengobati kondisi tadi.
  • Mengurangi sakit pada penderita rematik
Sitikon pada tubuh manusia yang mengakibatkan terjadinya rematik ternyata dapat di kurangi dengan  memanfaatkan kayu manis.
Dengan begitu jika anda terserang rematik secara dadakan misalnya dapat teratasi.
  • Menyeimbangkan hormon
Cinnamaldehyde adalah salah satu senyawa kimia dalam kayu manis. Senyawa tersebut dapat membantu mengontrol atau menyeimbangkan hormon – hormon dalam tubuh jika di konsumsi secara teratur.
Misalnya dapat menurunkan kadar hormon progesteron dan menurunkan hormon testosteron.
  • Mencegah penyakit jantung
Kayu manis ternyata juga mengandung anti inflamasi yang dapat mencegah terjadinya penyakit jantung.
Kandungan tersebut yang dapat membantu melindungi jantung dari bakteri atau infeksi pengganggu.
Apalagi banyak di ketahui bahwa penyakit jantung ini kambuh tanpa gejala dahulu, walaupun mereka penderita sering melakukan olahraga secara teratur.
  • Mengontrol gula darah
Kayu manis mengandung anti oksidan yang dapat membantu mengontrol gula dalam darah. Misalnya ketika memperbaiki sistem pencernaan dan hormon insulin setelah
makan. Satu gram kayu manis jika dikonsumsi ternyata dapat menurunkan kadar gula dalam darah.
Kandungan dalam kayu manis juga dapat membunuh kolesterol jahat yang tidak di pakai oleh tubuh. Apalagi tidak semua kandungan dalam makanan dapat membunuh kolesterol jahat ini.
Sehingga bisa jadi kolesterol jahat dalam darah lebih banyak di bandingkan dengan kolesterol baik. Maka dari itu sangat di sarankan untuk selalu mengonsumsi kayu manis.
  • Obat anti bakteri
Bakteri ada di mana – mana, semua tempat ada bakteri baik maupun bakteri jahat, dan bisa jadi bakteri tersebut masuk ke dalam tubuh. Jika bakteri jahat yang masuk, belum tentu seseorang akan bertahan, karena setiap orang memiliki tingkat kekebalan tubuh yang berbeda – beda.
Jadi sangat di sarankan mengonsumsi kayu manis untuk menjaga kekebalan tubuh, bisa juga mencampurkannya dengan minuman seperti wedang jahe atau teh hangat.
  • Menghangatkan tubuh
Kayu manis juga banyak dimanfaatkan untuk menghangatkan tubuh ketika musim dingin tiba misalnya.
Contohnya saja ketika masa penjajahan, mereka mengambil rempah – rempah Indonesia untuk di jadikan sebagai penghangat tubuh. Selain itu kayu manis juga di manfaatkan untuk salah satu bahan obat tradisional China.
  • Sumber serat dan mineral
Tubuh manusia memerlukan nutrisi setiap hari. Unsur – unsur tersebut di antaranya serat dan mineral yang di kandung oleh kayu  manis.

5. KARAKTERISTIK
sering kali hanya menggunakan kulit bagian dalam yang lebih tipis, lebih memiliki kesegaran, kurang padat, lebih beraroma, dan lebih lembut dalam rasa daripada kasiavera. Kasiavera memiliki rasa yang lebih kuat (sering lebih pedas) daripada kulit manis Sri Lanka dan umumnya berwarna merah kecoklatan sedang hingga ringan, keras dan bertekstur kayu, serta lebih tebal (2–3 mm (0,079–0,12 inci) dan menggunakan seluruh lapisan kulitnya.
 https://id.wikipedia.org/wiki/Kayu_manis




Komentar

Postingan Populer