DESCRIBE INGREDIENT PART 6
LADA (PEPPER)
Lada, disebut juga Merica/Sahang, yang mempunyai nama Latin Piper Albi Linn adalah sebuah tanaman yang kaya akan kandungan kimia, seperti minyak lada, minyak lemak, juga pati. Lada bersifat sedikit pahit, pedas, hangat, dan antipiretik.Tanaman ini sudah mulai ditemukan dan dikenal sejak puluhan abad yang lalu. Pada umumnya orang-orang hanya mengenal lada putih dan lada hitam yang mana sering dimanfaatkan sebagai bumbu dapur. Tanaman ini merupakan salah satu komoditas perdagangan dunia dan lebih dari 80% hasil lada Indonesia diekspor ke negara luar. Selain itu, lada mempunyai sebutan The King of Spice (Raja Rempah-Rempah) yang mana kebutuhan lada di dunia tahun 2000 mencapai 280.000 ton. Lada adalah salah satu tanaman yang berkembang biak dengan biji, namun banyak para petani lebih memilih melakukan penyetekkan untuk mengembangkannya.Mereka memotong batangnya kira-kira dengan panjang 0,25-0,5 meter.
· Bagian-Bagian Tanaman Lada
Batang
Batang tanaman lada tumbuh merambat pada suatu tiang, terkadang juga menjalar di permukaan tanah.Panjang batang bisa mencapai 15 meter, namun dalam budi daya tanaman lada, biasanya batang akan dipotong dan hanya disisakan sekitar 275-300 centi meter. Bentuk batang pada tanaman lada adalah beruas-ruas seperti tanaman tebu dan panjang ruas bukunya berkisar 4–7 cm, hal ini tergantung pada tingkat kesuburan.Panjang ruas buku pada pangkal biasanya lebih pendek dibanding dengan ruas yang berada di pertengahan maupun ujung, sedang ukuran diameternya rata-rata berukuran 6–25 mm.
· Akar
Akar yang dimiliki oleh tanaman lada adalah akar tunggang namun mirip dengan akar serabut. Ukurannya kecil-kecil dan tidak panjang sebagaimana pada akar tunggang biasanya.Sesuai dengan jenisnya, akar tanaman ini dibedakan menjadi dua, yakni akar lekat dan akar tanah.Akar lekat adalah akar yang tumbuh pada setiap ruas buku yang berada di permukaan tanah dan mempunyai panjang rata-rata 2,5-3,5 cm.[Dalam satu ruas buku bisa tumbuh sebanyak 10-25 helai akar] Kemudian akar tanah adalah akar yang tumbuh pada batang tanaman lada yang berada di dalam tanah. Dari satu suku batang bisa tumbuh sekitar 10-20 helai akar.
· Cabang
Tanaman ini mempunyai dua macam lada, yakni cabang orthotrop dan cabang pang plagiatrop. Adapun cabang orthotrop adalah cabang yang tumbuh dari ketiak daun pada buku batang baik yang berada di permukaan maupun di dalam tanah.Selanjutnya, cabang pang plagiatrop merupakan cabang yang tumbuh dari buku dahan.Biasanya cabang ini akan tumbuh setelah tanaman lada berbuah sebanyak dua kali.Jika semakin banyak buku dahan yang ditumbuhi olehnya, maka semakin banyak buah yang akan dihasilkan.
· Dahan
Ukuran panjang dahan tanaman lada berkisar antara 35–65 cm.Dahannya tumbuh secara vertikal, namun akan berubah jadi horisontal ketika buahnya sudah mulai tua dan masak.[2] Hal ini menyebabkan dahan tanaman ini menggantung karena dipengaruhi oleh bobot buah yang tumbuh di dahan tersebut. Dahan harus dijaga agar tumbuh normal karena mempunyai fungsi utama, yakni sebagai media pertumbuhan bunga dan buah.
· Daun
Daun tanaman lada berbentuk bulat telur, namun ujungnya meruncing.Pada belahan atas, daun berwarna hijau tua mengkilat, sedang yang bawah berwarna hijau pucat.panjangnya bisa mencapai 12–18 cm dengan ukuran lebar 5–10 cm.Daun akan berukuran lebih panjang jika berada pada batang bagian atas, begitu sebaliknya. Biasanya kuncup daun lada terbungkus oleh kelopak (sisik), jika dia mengembang, maka berjatuhanlah kelopak tersebut. Selain itu, daun tanaman ini sifatnya kenyal dan bertangkai.
Sumber : https://id.wikipedia.org/wiki/Lada
SEJARA LADA DI INDONESIA
Asal muasal tanaman lada (Piper nigrum Linn) di Indonesia khususnya di Lampung berasal dari daerah Ghat Barat, India. Tanaman lada dibawa oleh para penyebar agama hindu yang datang ke-Indonesia abad pertama masehi sampai pada abad permulaan masehi. Pada masa kerajaan Sriwijaya tanaman lada telah mulai dibudidayakan mengingat eratnya hubungan Sriwijaya dengan kerajaan Chola Mandala. Hubungan yang erat itu akhirnya runtuh setelah kerajaan Chola menghancurkan Sriwijaya, datangnya tentara dari India turut serta membawa tanaman lada ke Sumatra.
Tanaman lada adalah termasuk salah satu jenis tanaman yang telah lama diusahakan. Bukti itu dapat kita lihat di Lampung yang begitu terkenal dengan tanaman ladanya, bukti tertulis sejak zaman kerajaan Islam pertama di Indonesia yaitu kerajaan pasai yang menguasai perdagaan lada di Lampung.
Lada Lampung
Lampung sudah menjalinan hubungan dagang dengan Sunda dan Jawa. Beberapa barang komoditasnya antara lain kapas, emas, madu, lilin, rotan, lada,beras, dan hasil bumi lainnya. Sesuai dengan catatan Tomé Pires bahwa kerajaan Sunda (regño de Çumda)menjalin hubungan dagang dengan Tulangbawang dan Sekampung.Hubungan dagang tersebut berlangsung terus hingga masa Kesultanan Banten. Beberapa barang dagangan dari Tulangbawang seperti lada masuk ke Sunda melalui pelabuhan Cheguide(Cigede). Pelabuhan ini dapat dilokalisir yaitu di situs Kramat, Tangerang dekat muara Sungai Cisedane (Saptono, 1998).
Dan kemudian Kesultanan Banten pada awal abad ke-15. Lada asal Lampung kemudian terkenal ke-seluruh dunia setelah para pedagang Eropa berhasil mengusai Malaka pada tahun 1511. Para pedagang Eropa akhirnya tahu Lampung adalah sebagai penghasil komoditas lada terbesar di Nusantara.
Perdagangan lada Lampung waktu itu mayoritas di monopoli Banten yang memiliki hubungan kekerabatan dengan Tulangbawang, Keratuan Pugung dan Keratuan Darah Putih. Banten kemudian membawa lada Lampung masuk Malaka, dari sana lada Lampung masuk pasaran Eropa dan seluruh dunia. Pada abad pertengahan, lada merupakan raja perdagangan dan merupakan rempah-rempah yang maha penting dan berharga pada waktu itu. Bahkan di Eropa, lada merupakan komoditas yang sama berharganya dengan emas. Hingga hari ini Lampung merupakan penghasil lada terbesar di Indonesia
Sumber : http://sejarahikam.blogspot.co.id/2015/03/sejarah-tanaman-lada-lampung-dan.html#.Wr5Ha05v_Dc
Kandungn Gizi Lada
Jumlah Per 100g
| |
Kalori (kcal) 251
| |
Jumlah Lemak 3,3 g
| |
Lemak jenuh 1,4 g
| |
Lemak tak jenuh ganda 1 g
| |
Lemak tak jenuh tunggal 0,7 g
| |
Lemak trans 0 g
| |
Kolesterol 0 mg
| |
Natrium 20 mg
| |
Kalium 1.329 mg
| |
Jumlah Karbohidrat 64 g
| |
Serat pangan 25 g
| |
Gula 0,6 g
| |
Protein 10 g
|
Vitamin A
|
547 IU
|
Vitamin C
|
0 mg
|
Kalsium
|
443 mg
|
Zat besi
|
9,7 mg
|
Vitamin D
|
0 IU
|
Vitamin B6
|
0,3 mg
|
Vitamin B12
|
0 µg
|
Magnesium
|
171 mg
|
MANFAAT LADA BAGI TUBUH
· Membantu menurunkan berat badan
Lada mengandung senyawa kimia yang dikenal dengan capsaicin, yang merupakan senyawa yang membuat rasa pedas seperti pada cabai. Capsaicin juga berguna untuk membantu menurunkan berat badan. Mungkin karena demikian, capsaicin juga ditemukan dalam pil penurunan berat badan dan beberapa suplemen lainnya. Bagaimana capsaicin dapat membantu menurunkan berat badan ?, Jawabannya sangat sederhana . Capsaicin berkemampuan membakar kalori dan lemak dengan sifat termalnya . Rasa pedas saat makan merica juga akan dapat membakar lemak.
· Radang sendi
Capsaicin juga berkhasiat sebagai zat anti-inflamasi, yang akan emembantu meringankan kondisi peradangan, seperti pembengkakan dan rasa sakit pada menderita arthritis .
· Kanker
Sebuah studi yang dilakukan oleh ilmuwan Inggris di University of Nottingham, dan studi lain oleh American Association of Cancer Research melaporkan bahwa capsaicin yang ditemukan dalam paprika sebenarnya mampu membunuh sel kanker tertentu, terutama sel kanker prostat.
· Sakit kepala
Kandungan capsaicin dalam cabai juga bisa berfungsi untuk memblokir neuropeptida yang dikenal sebagai substansi P, yang merupakan syaraf pengirim utama rasa sakit ke otak. Jadi makan merica dapat mengirangi gejala nyeri saat sakit kepala.
· Hidung tersumbat
Capsaicin dapat membersihkan sinus, bahkan dapat membantu untuk melawan infeksi sinus dengan membersihkan saluran rongga udara hidung. Dengan demikian merica juga dapat membantu melonggarkan pernafasan saat hidung tersumbat.
· Sakit perut
Merica tidak bisa menyembuhkan sakit perut, namun setidaknya dapat mencegah penyakit ini. Pedas atau panas merica dapat membunuh bakteri jahat di dalam perut dan usus yang merupakan penyebab sakit perut.
· Tekanan darah tinggi
Merica dan cabai pada umumnya mengandung banyak flavonoid, vitamin C dan vitamin A, yaitu zat yang juga dapat menurunkan tekanan darah tinggi.
· Kesehatan jantung
Terlalu banyak cairan tubuh bisa berdampak buruk bagi kesehatan jantung. Banyaknya cairan di sekitar dinding jantung akan mengakibatkan ketegangan pada jantung, dan berpotensi bisa membahayakan. Salah satu tanda cairan terlalu banyak adalah bengkak pada pergelangan kaki dan tangan. Gejala lainnya adalah kesulitan bernapas, karena terlalu banyak cairan dapat menekan paru-paru. Merica akan menyebabkan kita berkeringat, dan semakin kita berkeringat cairan dalam tubuh akan berkurang.
· Anti –oksidan
Senyawa flavanoids, vitamin A dan C yang ditemukan dalam merica juga merupakan zat antioksidan, yang bermanfaat untuk menanggulangi dampak kerusakan sel akibat radikal bebas.
Komentar
Posting Komentar